Riasan Cleopatra Cegah Infeksi Mata

di tulis oleh Irfandi William Gates | 02.46 | | 0 komentar »



Cleopatra diakui sebagai wanita paling cantik sepanjang zaman. Cara berdandan wanita era Mesir kuno ini telah menjadi inspirasi wanita sedunia. Ternyata, di balik riasan mata Cleopatra memberikan efek positif bagi kesehatan, yaitu membantu memerangi infeksi mata.

Make up mata yang dipakai oleh orang Mesir kuno seperti Cleopatra mungkin hanya dianggap kosmetik biasa. Padahal peneliti Prancis menyimpulkan, make up mata yang dipakai Cleopatra mempunyai kegunaan medis. Demikian kutip dari Femalefirst, Senin (11/1/2010).


Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Analytical Chemistry menemukan, riasan mata khas Cleopatra membantu melindungi mata terhadap berbagai macam penyakit karena garam yang terkandung di dalamnya.

Pada tingkat yang sangat rendah, garam memproduksi oksida nitrat, yang dikenal untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi mata.

Tetapi analisis dari para ilmuwan Louvre Museum dan lembaga penelitian CNRS menemukan, dalam dosis yang sangat rendah, benar-benar bisa menyebabkan efek positif.

"Kami tahu Yunani dan Romawi kuno juga telah mencatat make up memiliki sifat obat, tetapi ingin menentukan dengan tepat bagaimana bisa begitu," ungkap peneliti utama Philippe Walter.

Para peneliti menggunakan elektroda kecil, dengan perbandingan 1/10 dari ketebalan rambut manusia. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat efek garam klorida sintesis yang dibuat oleh orang Mesir kuno, laurionite dalam sel tunggal.

"Ini dapat merangsang pertahanan imunologi spesifik, orang dapat berargumentasi bahwa orang Mesir kuno sengaja memformulasikan senyawa timah ini dan digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit mata dengan mendorong aktivitas sel-sel kekebalan tubuh," kata Philippe dalam jurnal mereka.
Banyakpilihan alat bantu penglihatan, seperti kacamata, kontak lensa, atau lasik, membuat orang-orang yang membutuhkan bisa memilih dengan leluasa.
Artinya, mereka bisa memilih sebagai alat bantu sekaligus untuk mempercantik penampilan. ”Mata kanan saya semakin lama semakin sering berair, malah kadang tidak kuat banget menatap layar komputer terlalu lama. Sudah pakai kacamata tapi enggak nyaman, soft lens juga harus hati-hati. Jadi enaknya pake apa ya, repot kalo udah kaya gini,” ujar Larasati, 24, yang sedang asyik berbincang dengan temannya di sebuah kafe.

Berbeda halnya dengan Giskania, 23, yang lebih memilih kacamata karena tidak perlu repot melepasnya saat mata lelah, dibandingkan jika harus menggunakan soft lens.

Semakin majunya perkembangan di bidang teknologi, maka semakin banyak pula membawa manfaat yang baik untuk kesehatan, termasuk untuk kesehatan mata. Banyaknya alat bantu yang digunakan untuk membantu penglihatan dijadikan pilihan bagi mereka yang membutuhkan, namun tidak sedikit juga yang menggunakan alat bantu tersebut dengan memperhatikan estetika.

Mata merupakan bagian organ tubuh. Sebagai pancaindra, mata menjadi pancaindra yang sangat penting karena 70 persen lebih informasi dari dunia luar masuk lewat mata kita. Selain itu, penyakit mata juga sering disepelekan karena tidak berakibat kematian.

Ahli kesehatan mata dari Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Cosmos Mangunsong SpM mengatakan jangan meremehkan penyakit mata. ”Mata yang sehat akan meningkatkan kualitas hidup seseorang,” tandas dokter yang juga staf pengajar Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia.

Saat ini, papar Cosmos, 145 juta orang dengan fungsi penglihatan yang berkurang disebabkan oleh uncorrected refractive errors seperti rabun dekat, rabun jauh, atau astigmatism (mata silinder). Untuk beberapa kasus, koreksi dapat dilakukan dengan penggunaan kaca mata dan lensa kontak untuk dapat melihat secara normal kembali.

Cosmos menuturkan, kelainan refraksi seperti myopia atau rabun jauh, hipermetropia atau rabun dekat, serta astigmatisme atau sering disebut orang mata silinder, diterapi dengan menggunakan tambahan kekuatan refraksi di depan mata kita. ”Kekuatan refraksi ini dapat berupa kacamata atau lensa kontak,” ucap dokter yang juga menjadi peneliti Community Eye Health FKUI ini.

Kacamata bukanlah suatu alat yang baru di bidang kesehatan. Saat ini, dengan model yang beraneka ragam, juga dapat mempercantik penampilan. Menggunakan kacamata dapat membuat mata kita bermetabolisme dan mendapat oksigen secara normal. Kekurangannya adalah rasa letih di pangkal hidung tempat penyangga kaca mata. Selain itu, kacamata dinilai kurang ringkas oleh sebagian orang yang beraktivitas tinggi, seperti menjaga kacamata agar tidak jatuh atau hilang.

Sementara lensa kontak atau yang sering juga disebut sebagai ”soft lens” terlihat lebih simpel saat digunakan, dan lebih cocok pada orang-orang yang aktivitas kesehariannya tinggi. Lensa kontak menempel pada permukaan bola mata yaitu di depan kornea.

”Lensa kontak dapat dipakai untuk banyak macam aktivitas, belum lagi saat ini sudah banyak lensa kontak yang diberi warna sehingga memperindah tampilannya,” papar konsultan Health Marketing ini.

Namun sama halnya dengan kacamata yang membutuhkan perhatian khusus untuk merawatnya, bagi orang-orang yang kurang cermat menjaga kebersihan lensa kontak, rentan terhadap infeksi kornea. Bakteri atau jamur dapat melekat di sisi dalam lensa kontak. Bakteri dan jamur ini dapat berasal dari kuku pemakainya yang kurang bersih dan air perendam lensa kontak yang tercemar oleh bakteri atau jamur. Cosmos menganjurkan untuk menggunakan lensa kontak yang masa penggunaannya tidak terlalu lama, sehingga kebersihannya terjaga.

”Saat menggunakan lensa kontak, kuku harus bersih dan sebaiknya cuci tangan terlebih dahulu,” sarannya.

Ada pula teknik lasik, yaitu solusi mutakhir untuk orang-orang yang menderita kelainan refraksi. Pada prinsipnya, lasik akan membentuk ulang permukaan kornea dengan teknologi laser. Tujuan utamanya agar bayangan dapat kembali terfokus pada retina mata sebagai pusat penglihatan. Cosmos menyarankan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mata Anda, karena dokter akan menentukan kondisi mata si pasien sehingga dipilih alat bantu penglihatan yang tepat.

0 komentar