Pria Lebih Berpotensi Terserang Kaki Gajah

di tulis oleh Irfandi William Gates | 03.51 | | 0 komentar »


Pria Lebih Berpotensi Terserang Kaki Gajah

Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. (SuaraMedia News)
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. (SuaraMedia News)
Jatuhnya sembilan korban jiwa warga Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, setelah mengikuti pengobatan massal filariasis mengundang keprihatinan banyak pihak. Mata masyarakat dibuka untuk mengenal filarisis lebih jauh.

Filariasis merupakan penyakit menular (penyakit kaki gajah) yang disebabkan oleh cacing Filaria yang kemudian ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk.

Prof dr Saleha Sungkar, MS, SpPar selaku Guru Besar Bidang Parasitologi FKUI memaparkan, ada tiga penyebab filariasis berdasarkan tempat bersarangnya. Pertama, cacing wuchereria bancrofti yang banyak berkembang biak di selokan atau air kotor, sawah, saluran irigasi, tepi sungai, rawa, dan pantai. Kedua, cacing brugia malayi yang banyak berkembang biak di sawah, saluran irigasi, kolam, dan rawa. Dan ketiga, brugia timori yang banyak berkembang di sawah, saluran irigasi, dan kolam.

Prof Saleha mengungkap sebuah fakta, penderita filariasis sejauh ini mayoritas pria. "Karena cowok lebih banyak ke luar pada malam hari saat di mana microfilaria beredar. Puncak peredaran microfilia adalah tengah malam," katanya saat acara temu media bertajuk "Seluk Beluk Filariasis" di FKUI, Jakarta, Kamis (19/11/2009).


Microfilaria memang bersifat periodic nocturna (keluar dari peredaran darah pada malam hari) yang sekali berkembang biak jumlahnya jutaan. "Seribu kali gigitan mungkin baru bisa kena filariasis. Itu juga tergantung pada kekebalan tubuh seseorang karena tidak mudah menularkan filariasis," tambah Prof Saleha.

Sementara dr Solah Imari, Staf Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan memaparkan hasil penelitian tentang angka kejadian filariasis. Salah satu kabupaten di Provinsi Papua menjadi lokasi terbesar kejadian filariasis di Indonesia sepanjang tahun 2009. "Jumlahnya mencapai 38 persen. Di sana banyak nyamuk karena lingkungannya kotor," tegas dr Solah.

Penyakit Kaki Gajah (Filariasis atau Elephantiasis) adalah golongan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembanglah menjadi penyakit tersebut.

Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki. Penyakit Kaki Gajah bukanlah penyakit yang mematikan, namun demikian bagi penderita mungkin menjadi sesuatu yang dirasakan memalukan bahkan dapat mengganggu aktifitas sehari-hari.

Penyakit Kaki Gajah umumnya banyak terdapat pada wilayah tropis. Menurut info dari WHO, urutan negara yang terdapat penderita mengalami penyakit kaki gajah adalah Asia Selatan (India dan Bangladesh), Afrika, Pasifik dan Amerika. Belakangan banyak pula terjadi di negara Thailan dan Indonesia (Asia Tenggara).


  • Penularan Penyakit Kaki Gajah



  • Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya. Darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau menghisap darah orang tersebut.

    Tidak seperti Malaria dan Demam berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes & Armigeres. Karena inilah, Filariasis dapat menular dengan sangat cepat.


  • Tanda dan Gejala Penyakit Kaki Gajah



  • Seseorang yang terinfeksi penyakit kaki gajah umumnya terjadi pada usia kanak-kanak, dimana dalam waktu yang cukup lama (bertahun-tahun) mulai dirasakan perkembangannya.


    Adapun gejala akut yang dapat terjadi antara lain :
    • Demam berulang-ulang selama 3-5 hari, demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat
    • Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan paha, ketiak (lymphadenitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit
    • Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit yang menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan kearah ujung (retrograde lymphangitis)
    • Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah bening, dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah
    • Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas (early lymphodema)

    Sedangkan gejala kronis dari penyakit kaki gajah yaitu berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis) pada tungkai, lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).


  • Pemeriksaan Diagnostik Penyakit Kaki Gajah



  • Penyakit kaki gajah ini umumnya terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis darah, Sampai saat ini hal tersebut masih dirasakan sulit dilakukan karena microfilaria hanya muncul dan menampilkan diri dalam darah pada waktu malam hari selama beberapa jam saja (nocturnal periodicity).

    Selain itu, berbagai methode pemeriksaan juga dilakukan untuk mendiagnosa penyakit kaki gajah. Diantaranya ialah dengan system yang dikenal sebagai Penjaringan membran, Metode konsentrasi Knott dan Teknik pengendapan.

    Metode pemeriksaan yang lebih mendekati kearah diagnosa dan diakui oleh pihak WHO adalah dengan jalan pemeriksaan sistem "Tes kartu", Hal ini sangatlah sederhana dan peka untuk mendeteksi penyebaran parasit (larva). Yaitu dengan cara mengambil sample darah sistem tusukan jari droplets diwaktu kapanpun, tidak harus dimalam hari.


  • Penanganan dan Pengobatan Penyakit Kaki Gajah



  • Tujuan utama dalam penanganan dini terhadap penderita penyakit kaki gajah adalah membasmi parasit atau larva yang berkembang dalam tubuh penderita, sehingga tingkat penularan dapat ditekan dan dikurangi.

    Dietilkarbamasin {diethylcarbamazine (DEC)} adalah satu-satunya obat filariasis yang ampuh baik untuk filariasis bancrofti maupun malayi, bersifat makrofilarisidal dan mikrofilarisidal. Obat ini tergolong murah, aman dan tidak ada resistensi obat. Penderita yang mendapatkan terapi obat ini mungkin akan memberikan reaksi samping sistemik dan lokal yang bersifat sementara dan mudah diatasi dengan obat simtomatik.

    Dietilkarbamasin tidak dapat dipakai untuk khemoprofilaksis. Pengobatan diberikan oral sesudah makan malam, diserap cepat, mencapai konsentrasi puncak dalam darah dalam 3 jam, dan diekskresi melalui air kemih. Dietilkarbamasin tidak diberikanpada anak berumur kurang dari 2 tahun, ibu hamil/menyusui, dan penderita sakit berat atau
    dalam keadaan lemah.

    Namun pada kasus penyakit kaki gajah yang cukup parah (sudah membesar) karena tidak terdeteksi dini, selain pemberian obat-obatan tentunya memerlukan langkah lanjutan seperti tindakan operasi.


  • Pencegahan Penyakit Kaki Gajah



  • Bagi penderita penyakit gajah diharapkan kesadarannya untuk memeriksakan kedokter dan mendapatkan penanganan obat-obtan sehingga tidak menyebarkan penularan kepada masyarakat lainnya. Untuk itulah perlu adanya pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan warga sekitarnya.

    Pemberantasan nyamuk diwilayah masing-masing sangatlah penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini. Menjaga kebersihan lingkungan merupakan hal terpenting untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk diwilayah tersebut.

    0 komentar