Menjaga Fungsi Otak Dengan Diet Mediterania

di tulis oleh Irfandi William Gates | 04.06 | | 0 komentar »


Menjaga Fungsi Otak Dengan Diet Mediterania

Diet ala Mediterania merupakan pola makan yang banyak mengasup ikan, buah, sayuran, kacang-kacangan, serta meminimalisasi hasil olahan ternak seperti susu, keju, mentega, dan daging merah. (SuaraMedia News)
Diet ala Mediterania merupakan pola makan yang banyak mengasup ikan, buah, sayuran, kacang-kacangan, serta meminimalisasi hasil olahan ternak seperti susu, keju, mentega, dan daging merah. (SuaraMedia News)
Saat tubuh beranjak menua, segala fungsi tubuh mengalami penurunan, termasuk daya ingat. Salah satunya adalah gangguan kognitif (ingatan) ringan yang disebut Mild Cognitive Impairment (MCI). Ini ditandai dengan mudah lupa dan kesulitan berkonsentrasi.

Sebuah penelitian di Amerika melaporkan bahwa orang yang melakukan diet sehat Mediterania berisiko lebih rendah mengalami MCI, atau minimal dapat menundanya. "Lebih dari itu, diet ini juga mencegah berkembangnya MCI menjadi alzheimer, terutama jika dilakukan sesegera mungkin setelah terdiagnosa MCI," ujar kepala peneliti, Dr Nikolaos Scarmeas, seorang ahli saraf dari Columbia University Medical Center di New York.

Untuk keperluan penelitian ini, para peneliti asal Kolombia melibatkan 1.400 partisipan tanpa gangguan kognitif dan 482 orang dengan MCI. Selanjutnya, peneliti mengikuti perkembangan kondisi kesehatan mereka selama empat setengah tahun. Para partisipan yang rata-rata berumur 77 tahun itu, juga diminta mengisi kuesioner tentang pola makan mereka selama kurun waktu setahun terakhir.

Diet ala Mediterania merupakan pola makan yang banyak mengasup ikan, buah, sayuran, kacang-kacangan, serta meminimalisasi hasil olahan ternak seperti susu, keju, mentega, dan daging merah. Dalam penelitian tersebut, partisipan dibagi dalam tiga kelompok berdasarkan ketaatan menjalankan diet Mediterania, yakni kelompok yang menjalankan diet tersebut secara ketat, kurang ketat (sedang), dan tidak ketat (atau bahkan sama sekali tidak menjalankan diet Mediterania). Selanjutnya, peneliti menilai fungsi kognitif para partisipan.

Hasilnya diketahui bahwa diet Mediterania memberi manfaat ganda, yakni mencegah MCI dan risiko penurunan daya ingat lebih lanjut. Bahkan, pada kelompok yang tidak secara ketat menerapkan pola diet ini.

"Kelompok yang menjalankan diet Mediterania secara sedang berisiko 17 persen lebih rendah mengalami MCI dibandingkan kelompok yang sama sekali tidak menjalankan diet ini. Sementara pada kelompok pelaku diet Mediterania ketat, penurunan risiko mencapai 28 persen," paparnya perihal studi yang diterbitkan dalam Archives of Neurology tersebut.

Lebih jauh Scarmeas menyarankan agar mereka yang baru saja terdiagnosis MCI, sebaiknya segera menerapkan pola diet ini supaya tidak berkembang lebih jauh menjadi Alzheimer. Jika saran ini dipatuhi, peluang untuk menjadi alzheimer dapat ditekan sebanyak 45-48 persen. "Penelitian terdahulu juga melaporkan bahwa mereka yang taat menjalankan diet Mediterania berisiko lebih rendah mengalami alzheimer," katanya.

Sayangnya, Scarmeas belum menemukan alasan pasti mengapa tipe diet tersebut bermanfaat bagi kesehatan otak. Namun, dia menduga hal tersebut terkait pengurangan peradangan, yang mana cukup berperan pada beberapa kasus penyakit yang berhubungan dengan otak. Kemungkinan lainnya adalah karena diet ini cenderung rendah kolesterol sehingga kemungkinan risiko terkena penyakit kardiovaskular juga lebih rendah.

Menanggapi hasil studi tersebut, kepala divisi psikiatri/geriatri Montefiore Medical Center di New York, Gary Kennedy, berkomentar positif. "Tampaknya ini terkait respons dosis. Makin taat Anda menjalani diet Mediterania, makin baik pula hasilnya," ujarnya.

Hal senada dikemukakan nutrisionis dari Universitas Tufts di Boston, Alice Lichtenstein, yang turut gembira melihat kian banyak bukti tentang manfaat pola diet sehat. Terkait manfaat diet Mediterania tersebut dalam mengurangi risiko gangguan kognisi, dia berpandangan ada dua kemungkinan, yakni tipe diet sehat tersebut yang memang bermanfaat, atau karena orang-orang yang menjalankan pola makan sehat biasanya juga memiliki kebiasaan sehat, sehingga otomatis menurunkan risiko penyakit.

0 komentar